Langsung ke konten utama

Upaya pemerintah dalam kesehatan masyarakat

Pembangunan kesehatan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal ini sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Tujuan ini tentu menjadi tanggung jawab semua unsur penyelenggara negara mulai dari tingkat pusat hingga level pemerintahan yang lebih kecil di daerah termasuk didalamnya peran aktif masyarakat desa untuk senantiasa terlibat dalam proses-proses pembangunan kesehatan guna merubah prilaku hidup bersih dan sehat di lingkungannya.
Masyarakat desa sebagai sebuah komunitas masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah dan wewenang sendiri, sajatinya dapat mengatur dan mengurus urusan dan kepentingan masyarakat-nya, berdasarkan prakarsa mereka. Prakarsa atau partisipasi masyarakat dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan perlu didorong secara bersama-sama guna mewujudkan sebuah tatanan hidup masyarakat dengan paradigma “Desa Sehat” yang dihatapkan berimplikasi langsung bagi peningkatan status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Konsep Desa sehat yang penulis maksudkan adalah suatu gerakan untuk menciptakan atau mewujudkan sebuah desa dengan kondisi masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan termasuk gizi, mampu menerapkan pola/budaya hidup sehat dan bersih baik jasmani maupun rohani. Selain itu juga untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, rapi dengan mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk kelangsungan hidup baik diri sendiri maupun orang lain dan juga sehat dalam arti mandiri secara ekonomi.
​Memang dalam mewujudkan desa sehat bukanlah hal yang mudah, karena didalamnya terdapat berbagai aspek yang berperan, mulai dari aspek sosial-budaya, pendidikan, kebijakan daerah hingga kesadaran masyarakat desa untuk mau merubah pola pikir dan kebiasaan-kebiasaan mereka yang selama ini tidak sesuai dengan pola hidup bersih dan sehat. Dalam konteks ini aspek peningkatan pendidikan masyarakat perlu terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan simulasi mengenai terkait permasalahan kesehatan yang biasanya timbul di masyarakat sehingga ada pemahaman dan pengetahuan dasar, yang dengan sendirinya akan mendorong kearah perubahan perilaku hidup sehat di masyarakat.
INDIKATOR DESA SEHAT
Sebuah desa dengan kategori sehat tentu harus punya indikator capaiannya, diantaranya : 1. Peningkatan kapasitas kader PKK dan Posyandu guna mendukung terwujudnya kesejahteraan keluarga, meliputi : kebersihan lingkungan, PHBS, gizi keluarga, pendidikan keluarga, home industri (peningkatan pendapatan keluarga). 2. Gerakan Sadar Gizi. Indikator KADARZI (keluarga sadar gizi) ini meliputi : menimbang berat badan secara teratur, memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif), makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, minum suplemen gizi (Tablet tambah darah, kapsul Vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran. 3. Gerakan PHBS dengan membudayakan kebiasaan CTPS (cuci tangan pakai sabun) dan SGPM (sikat gigi pagi malam) dengan benar dan tepat baik cara dan waktu pelaksanaannya. 4. Gerakan Pengelolaan Sampah rumah tangga secara mandiri dengan memisahkan sampah organik dan anorganik kemudian diolah menjadi produk bermanfaat. 5. Gerakan Jamban Sehat, dimana Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban sehat, dengan kriteria sebagai berikut : tidak mencemari air dan tanah permukaan, bebas dari serangga, tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan, aman digunakan oleh pemakainya, mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya serta tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan.
Kelima indikator diatas menjadi tanggung jawab semua komponen masyarakat desa baik aparatur pemerintahan desa, juga tak kalah pentingnya adalah peranan para tokoh pemuda, tokoh agama/ adat, tokoh pendidik dan kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Semua komponen ini dapat secara bersama berkomitmen mendorong semua masyarakat desa agar senantiasa menyadari akan pentingnya mewujudkan sebuah konsep paradigma desa sehat bagi upaya peningkatan kualitas hidup bersama di masyarakat.
Apalagi sekarang dengan adanya kebijakan dari pemerintah pusat melalui pengalokasian dana desa (ADD) yang bisa dimanfaatkan oleh aparatur pemerintah desa untuk merencanakan berbagai program yang matang baik program jangka pendek, menengah serta jangka panjang yang berbasis kesehatan masyarakat. Tentu implementasi program ini diharapkan partisipatif dengan melibatkan semua unsur masyarakat desa sehingga ada tanggung jawab bersama seluruh warga masyarakat terhadap evaluasi dan pencapaian program yang berimplikasi bagi peningkatan status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Bentuk dan cara penyelenggaraan yang menghimpun berbagai upaya kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan, pengelolaan data dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem lainnya dari SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya tercantum dalam UU 36 Tahun 2009.UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan :Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemda dan/atau masyarakat melalui pengelolaan administrasi kesehatan, infokes, sbr daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peranserta & pemberdayaan masyarakat, iptek dibidang kesehatan, serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu & saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelayanan kesehatan di Indonesia Di Indonesia, pelayanan kesehatan dibagi menjadi tiga yaitu : posyandu, puskesmas dan rumah sakit.
1.Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat  dan memberikan kemudahan kepada masyarakat bertujuanmenurunkan kematian ibu dan bayi.

A. Tujuan Umum
Menunjang percepatan penurunan AKI dan AKB di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
B. Tujuan Khusus Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar sehingga menurunkan AKI dan AKB meningkatkan peran lintas sektor dlm penyelanggaraan posyandu meningkatkan cakupan dan jangkauan yankesdas
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat terutama :
1.Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, Ibu melahirkan, Ibu nifas dan Ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur (PUS)

Fungsi Posyandu :
1. Sebagai wadah pemberdayaan masy dlm alih informasi dan keterampilan
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
Manfaat Posyandu :
1. Bagi masyarakat
2. Bagi kader, pengurus posyandu dan tomas
3. Bagi puskesmas
4. Bagi sektor lainLokasi dan pembentukan :Ø  Di desa/kelurahan à RW, dusun atau sebutan lain yang sesuai

2. Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah.o    unit pelaksana teknis
o    pembangunan kesehatan
o    pertanggungjawaban penyelenggaraan
o    wilayah kerja
Visi Puskesmas :Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah:Gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin di capai melalui pembangunan kesehatan.
Indikator kecamatan sehat :
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Misi Puskesmas :
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakaat beserta lingkungannya (Depkes, 2004).
Fungsi Puskesmas :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan mayarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
A. elayanan kesehatan perorangan      
B. pelayanan kesehatan masyarakatProgram kesehatan puskesmas :
Upaya kesehatan wajib (Program Basic six) :
1. Upaya Promosi Kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan.
3. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
4.  Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
5.  Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6.  Upaya Pengobatab
Upaya kesehatan pengembangan :
1. Upaya  Kesehatan  Sekolah.
2. Upaya Kesehatan Olah Raga.
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
4. Upaya Kesehatan Kerja.
5.Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.
6. Upaya Kesehatan Jiwa.
7. Upaya Kesehatan Mata.
8. Upaya kesehatan Usia Lanjut.
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.



PERAN MASYARAKAT DESA
Program Desa Sehat merupakan sebuah gerakan pemberdayaan segenap potensi warga dan kelompok masyarakat desa dalam menciptakan keluarga dan lingkungan yang sehat. Pemberdayaan masyarakat desa sebagai upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa. Sehingga ada upaya-upaya sinergis dari seluruh komponen masyarakat desa dengan perannya masing-masing bersama berkomitmen menerapakan prinsip-prinsip hidup sehat dalam segala aspek kehidupan.
Mewujudkan “Desa Sehat” perlu totalitas peran serta masyarakat, sedangkan institusi atau lembaga pelayanan kesehatan hanya sebagai motivator atau pembimbing dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat. Peran masyarakat desa dalam bidang kesehatan harus diwujudkan dalam upaya mendorong setiap individu, keluarga dan atau lembaga masyarakat termasuk swasta mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan masyarakat.
Dengan mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat dan lingkungannya serta menjadi pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan kegiatan masyarakat di bidang kesehatan berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan upaya mencapai desa sehat dapat dilakukan dengan lebih seksama.
Paradigma “Desa Sehat” ini tentu menjadi harapan bagi seluruh warga masyarakat desa dalam upaya bersama menata kehidupan bermasyarakat yang lebih baik dan peran aktif. Dalam kondisi ini masyarakatlah yang akan mewujudkan suatu pemerintahan desa, dan masyarakat desa yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, berperilaku hidup sehat dan bersih sehingga mampu produktif, berdaya saing, mandiri, bahagia dan sejahtera.
Bentuk dan cara penyelenggaraan yang menghimpun berbagai upaya kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan, pengelolaan data dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem lainnya dari SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya tercantum dalam UU 36 Tahun 2009.UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan :Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemda dan/atau masyarakat melalui pengelolaan administrasi kesehatan, infokes, sbr daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peranserta & pemberdayaan masyarakat, iptek dibidang kesehatan, serta pengaturan hukum kesehatan scr terpadu & saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.B.       Pelayanan kesehatan di IndonesiaDi Indonesia, pelayanan kesehatan dibagi menjadi tiga yaitu : posyandu, puskesmas dan rumah sakit.1.         Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat  dan memberikan kemudahan kepada masyarakat bertujuanmenurunkan kematian ibu dan bayi.
a. Tujuan Umum
Menunjang percepatan penurunan AKI dan AKB di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
b. Tujuan Khusus·Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar sehingga menurunkan AKI dan AKB, meningkatkan peran lintas sektor dlm penyelanggaraan posyandu, meningkatkan cakupan dan jangkauan yankesdas
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat terutama :
1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, Ibu melahirkan, Ibu nifas dan Ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur (PUS)

Fungsi Posyandu :
1. Sebagai wadah pemberdayaan masy dlm alih informasi dan keterampilan
2.  Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar

Manfaat Posyandu :
1.  Bagi masyarakat
2.  Bagi kader, pengurus posyandu dan tomas
3.  Bagi puskesmas
4.  Bagi sektor lainLokasi dan pembentukan :Ø  Di desa/kelurahan à RW, dusun atau sebutan lain yang sesuai
Ø  Satu posyandu melayani sekitar 80-100 balita

2. Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah.o    unit pelaksana teknis
o    pembangunan kesehatan
o    pertanggungjawaban penyelenggaraan
o    wilayah kerja
Visi Puskesmas :Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah:Gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin di capai melalui pembangunan kesehatan.
Indikator kecamatan sehat :
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Misi Puskesmas :
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
      kerjanya.
3.  Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas.
4.  Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakaat beserta lingkungannya (Depkes, 2004).

Fungsi Puskesmas :
1.  Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2.  Pusat pemberdayaan mayarakat
3.  Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Sumber : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Ilmu Sosial Dasar Menurut Para Ahli

Pengertian Ilmu Sosial Ilmu sosial ialah suatu disiplin ilmu yang meliputi seluruh aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar individu, individu dengan kelompok dan interaksi antar kelompok. Pengertian  ilmu sosial dasar ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat umum dengan memakai berbagai macam pengertian seperti, fakta, konsep dan teori yang berasa dari bermacam-macam bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, misalnya: ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, sejarah dan lain sebagainya. Tujuan ilmu sosial dasar adalah untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan pemikiran dan juga kepribadian agar supaya mendapatkan wawasan pemikiran sosial yang lebih luas lagi. Ilmu sosial juga berfungsi untuk mempelajari interaksi timbal balik antar individu, dan cara unttuk memecahkan masalah yang timbul diantara individu

Permainan Asal Padang, Badiak Batuang.

Permainan Dari Adat Sumatera Barat, Padang. Badia batuang adalah mainan yang terbuat dari sebatang bambu berdiameter luar sekitar 15 cm, ketebalan sekitar 1-1,5 cm dan memiliki panjang sekitar 4-5 buku bambu (1 buku bambu sekitar 30cm bagi bambu dewasa). Biasanya dipilih bambu yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Badia batuang biasanya dimainkan oleh anak-anak berumur 8-13 tahun. Alat ini mirip seperti meriam jaman penjajahan kolonial Belanda, begitupun bunyinya. Cara mengoperasikannya  adalah dengan memasukan kain-kain robek kedalam bambu yang telah dilubangi berukuran 2×2 cm di bagian bawahnya dan disirami minyak tanah secukupnya sebagai bahan bakarnya. Badia batuang ini hanya ada pada bulan Ramadhan dan sangat ditunggu oleh anak-anak. Mereka menggunakanya sebagai media untuk membangunkan masyarakat sekitar untuk sahur pada pagi hari ataupun dipakai sebagai mainan setelah sholat tarawih di mesjid. Bagi anak-anak yang bermain Badia batuang ini harus hati-hati. Jika

Pertanyaan & Jawaban Tentang Manusia & Kegelisahan

1.       Apakah kegagalan dapat dihubungkan dengan penderitaan? Jawab : Menurut saya tidak semuanya kegagalan dapat dihubungkan dengan penderitaan, karna kegagalan yang dapat dihubungkan dengan penderitaan tergantung sikap orang yang menghadapi kegagalan tersebut. Misalnya kasus pekerjaan yang selalu sukses dan tidak pernah gagal dalam pekerjaan, jika ia terjatuh sekali dan   merasa putus asa dan tidak ingin mencoba memperbaiki nya kemungkinan ia akan mengalami penderitaan, dan jika orang tersebut mau mencoba memperbaiki nya dia tidak akan terjatuh dalam kegagalan dan penderitaan. 2.       Apakah efek dari meredam penderitaan dan apakah sebaiknya penderitaan itu diungkapkan atau tidak? Jawab : Efek yang meredam penderitaan jika ia tidak diungkapkan akan timbul rasa frustasi dalam pikiran dan hatinya, lebih baik mengungkapkan kepada teman dekat untuk mendapatkan jalan keluar dan solusi terbaik, karna semua orang harus bercerita ketika mengalami masalah dan jangan memenda